Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 02:52:49【Kabar Kuliner】857 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(786)
Artikel Terkait
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
- Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit
- 8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
Resep Populer
Rekomendasi

HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat

Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia

Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih

Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG

SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG

Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat